Manfaat Teh Hijau Camellia Sinensis, Disini Kami akan bahas tuntas
manfaat teh hijau camellia sinensis untuk kesehatan secara lengkap!.
Manfaat Teh Hijau Camellia Sinensis
Camellia
sinensis adalah tanaman teh, spesies tanaman yang daun dan pucuk
daunnya digunakan untuk membuat teh. Tumbuhan ini termasuk genus
Camellia.
Manfaat Teh Hijau Camellia Sinensis
adalah sumber antioksidan paling sohor di dunia adalah teh Camellia
sinensis. Seduhan daun tanaman anggota famili Theaceae itu mempunyai
rasa dan aroma khas. Menurut Dadan Rohdiana, peneliti Pusat Penelitian
Teh dan Kina, teh terdiri atas tiga jenis yaitu teh fermentasi (teh
hitam), teh semifermentasi (teh oolong dan teh pouchong), dan teh tanpa
fermentasi (teh hijau). Istilah fermentasi bukan istilah yang tepat
untuk menggambarkan proses pengolahahan teh, yang tepat adalah oksidasi
enzimatis.
Di antara ketiga jenis teh itu, teh hijau mempunyai
aktivitas kesehatan terbaik. Katekin sebagai komponen bioaktif, selama
pengolahan teh hijau dipertahankan jumlahnya dengan cara menginaktivasi
enzim polifenol oksidase, baik melalui proses pelayuan maupun pemanasan.
Pada proses pengolahan lain, katekin dioksidasi menjadi
senyawa orthoquinon, bisflavanol, tehaflavin, dan teharubigin yang kemampuannya tidak sehebat
katekin.
Manfaat Teh Hijau Camellia Sinensis Dan Kandungannya:
Teh/Pucuk Segar | Substansi Katekin (% berat kering) | |||||
---|---|---|---|---|---|---|
Catechin | EC | EGC | ECG | EGCG | Total | |
A. Indonesia: Teh hitam orthodox Teh hitam CTC Teh hijau ekspor Teh hijau lokal Teh wangi Pucuk segar GMB 1 Pucuk segar GMB 2 | 0,24 0,23 0,10 0,08 0,10 0,70 0,80 | 0,79 0,27 0,54 0,41 0,35 2,62 1,41 | 3,54 4,24 6,35 6,39 5,96 2,17 0,61 | 1,46 1,03 1,08 0,65 0,64 1,22 1,92 | 2,21 1,25 3,53 3,28 2,23 7,89 9,43 | 8,24 7,02 11,60 10,81 9,28 14,60 14,15 |
B. Sencha (Jepang) | 0,07 | 0,41 | 2,96 | 0,26 | 1,36 | 5,06 |
C. Oolong (China) | 0,14 | 0,20 | 2,24 | 0,43 | 3,14 | 6.73 |
D. Teh wangi (China) | 0,15 | 0,39 | 3,81 | 0,69 | 2,43 | 7,47 |
Flavonoid
merupakan antioksidan alami yang terdapat dalam tanaman pangan.
Struktur dasarnya terdiri atas sebuah inti flavan
(2-fenil-benzo-λ-piran) yang mengandung dua cincin benzen. Inti flavan
dikombinasikan dengan oksigen yang mengandung cincin piran C. Adanya
substitusi dalam cincin C menegaskan perbedaan kelas dalam flavonoid.
Flavonoid terdiri atas flavon-3-ol, mengandung cincin jenuh C dengan
metil pada 4 posisi (misalnya katekin dengan OH dalam posisi 5,7,3’,4’).
Flavonoid dikenal mempunyai aktivitas antioksidan dan mempunyai
kemampuan mengikat logam. Aktivitas antioksisan flavonoid meningkat
dengan bertambahnya grup hidroksi.
Polifenol diproduksi sebagai
hasil metabolit sekunder tanaman tinggi. Polifenol tanaman dapat dibagi
dalam dua kelompok besar yaitu proantosianidin dan poliester berdasarkan
asam galik dan atau asam heksahidroksidifenik dan turunan-turunannya.
Polifenol
teh hijau merupakan kelas flavanol yang mempunyai komponen C15.
Turunanya di dibentuk dari dua inti fenolik yang dihubungkan dengan tiga
unit karbon pada posisi 2, 3 dan 4. Struktur flavanol dari katekin
(3,3’,4’,5,7-pentahidroksiflavan) mengandung dua atom karbon asimetrik
pada C2 dan C3. Polifenol teh hijau dapat dengan mudah diekstrak dengan
etil asetat menghasilkan (+)-katekin disingkat menjadi C, (-)-epikatekin
(EC), (-)-galokatekin (GC), (-)-epigalokatekin (EGC), (-)-epikatekin
galat (ECG), (-)-galokatekin galat (GC), dan (-)-epigalokatekin galat
(EGCG). Katekin mendominasi sekitar 20% bobot kering teh merupakan
substansi utama yang menyebabkan teh memenuhi persyaratan sebagai
minuman fungsional. Kadar senyawa itu lebih banyak pada tanaman teh
Camellia sinensis varietas assamica daripada Camellia sinensis varietas
sinensis. Teh hijau Indonesia merupakan produk unik karena diolah dari
pucuk daun teh Camellia sinensis varietas assamica. Karena keunikan
inilah, teh hijau Indonesia lebih potensial dibandingkan dengan teh
hijau Cina atau Jepang yang berbahan baku Camellia sinensis varietas
sinensis. Bahkan, teh hitam Indonesia pun mempunyai potensi yang lebih
tinggi daripada teh hijau Cina maupun Jepang.
Manfaat Teh Hijau Camellia Sinensis Dan Pengolahannya
Katekin
teh mengalami banyak perubahan kimia seperti oksidasi dan epimerisasi
selama proses pengolahan dan penyeduhan. Epimerisasi katekin salah satu
reaksi terpenting dalam pengolahan teh hijau.
Masing-masing katekin mengalami epimerisasi dari struktur epistruktur menjadi nonepistruktur. Pada
proses penyeduhan, epimerisasi berlangsung lebih mudah pada air ledeng
daripada air murni. Teh hijau yang diseduh dengan air murni
terepimerisasi pada suhu 80oC; air ledeng, epimerisasi terjadi pada suhu
40oC. Katekin teh stabil dalam air pada suhu kamar. Katekin
terdegradasi sebesar 20% ketika dipanaskan pada suhu 98oC selama 20
menit. Saat dipanaskan dalam autoclave pada suhu 120oC, terjadi
epimerisasi dari (-)- EGCG menjadi (-)-GCG dan katekin terdegradasi
sebesar 24%. Selanjutnya katekin terdegradasi sampai dengan 50% ketika
pemanasan berlangsung selama 2 jam. Pepatah kuno yang mengatakan minum
teh setiap hari akan mengurangi kunjungan Anda ke dokter, ada benarnya
juga. Jadikan minum teh (tanpa gula) sebagai gaya hidup. Dengan rutin
mengkonsumsi pangan kaya antioksidan seperti teh dan rosela beragam
penyakit pun tercegah, termasuk pikun.
Banyak lansia mengeluh
mudah sekali lupa. Itu gejala awal kepikunan. Pikun atau alzheimer
menyebabkan kemunduran kemampuan intelektual, gangguan memori, sulit
menyebut nama orang atau benda, tidak mampu mengenali sesuatu, emosi
kepribadian, dan perawatan diri. Radikal bebas menjadi salah satu pemicu
gangguan saraf otak dan memicu stroke serta penurunan daya ingat.
Asosiasi Alzheimer Amerika memperkirakan saat ini 5,1-juta penduduk
Amerika mengidap alzheimer dan terus meningkat 11-juta sampai 16-juta
orang pada 2050.
0 komentar