Kamis, 05 Januari 2017

Manfaat Teh Hijau Camellia Sinensis

Manfaat Teh Hijau Camellia Sinensis, Disini Kami akan bahas tuntas manfaat teh hijau camellia sinensis untuk kesehatan secara lengkap!.

Manfaat Teh Hijau Camellia Sinensis

Camellia sinensis adalah tanaman teh, spesies tanaman yang daun dan pucuk daunnya digunakan untuk membuat teh. Tumbuhan ini termasuk genus Camellia.
Manfaat Teh Hijau Camellia Sinensis adalah sumber antioksidan paling sohor di dunia adalah teh Camellia sinensis. Seduhan daun tanaman anggota famili Theaceae itu mempunyai rasa dan aroma khas. Menurut Dadan Rohdiana, peneliti Pusat Penelitian Teh dan Kina, teh terdiri atas tiga jenis yaitu teh fermentasi (teh hitam), teh semifermentasi (teh oolong dan teh pouchong), dan teh tanpa fermentasi (teh hijau). Istilah fermentasi bukan istilah yang tepat untuk menggambarkan proses pengolahahan teh, yang tepat adalah oksidasi enzimatis.
Di antara ketiga jenis teh itu, teh hijau mempunyai aktivitas kesehatan terbaik. Katekin sebagai komponen bioaktif, selama pengolahan teh hijau dipertahankan jumlahnya dengan cara menginaktivasi enzim polifenol oksidase, baik melalui proses pelayuan maupun pemanasan. Pada proses pengolahan lain, katekin dioksidasi menjadi
senyawa orthoquinon, bisflavanol, tehaflavin, dan teharubigin yang kemampuannya tidak sehebat
katekin.

Manfaat Teh Hijau Camellia Sinensis Dan Kandungannya:

Teh/Pucuk Segar Substansi Katekin (% berat kering)
Catechin EC EGC ECG EGCG Total
A. Indonesia: Teh hitam orthodox Teh hitam CTC Teh hijau ekspor Teh hijau lokal Teh wangi Pucuk segar GMB 1 Pucuk segar GMB 2 0,24 0,23 0,10 0,08 0,10 0,70 0,80 0,79 0,27 0,54 0,41 0,35 2,62 1,41 3,54 4,24 6,35 6,39 5,96 2,17 0,61 1,46 1,03 1,08 0,65 0,64 1,22 1,92 2,21 1,25 3,53 3,28 2,23 7,89 9,43 8,24 7,02 11,60 10,81 9,28 14,60 14,15
B. Sencha (Jepang) 0,07 0,41 2,96 0,26 1,36 5,06
C. Oolong (China) 0,14 0,20 2,24 0,43 3,14 6.73
D. Teh wangi (China) 0,15 0,39 3,81 0,69 2,43 7,47
Flavonoid merupakan antioksidan alami yang terdapat dalam tanaman pangan. Struktur dasarnya terdiri atas sebuah inti flavan (2-fenil-benzo-λ-piran) yang mengandung dua cincin benzen. Inti flavan dikombinasikan dengan oksigen yang mengandung cincin piran C. Adanya substitusi dalam cincin C menegaskan perbedaan kelas dalam flavonoid. Flavonoid terdiri atas flavon-3-ol, mengandung cincin jenuh C dengan metil pada 4 posisi (misalnya katekin dengan OH dalam posisi 5,7,3’,4’). Flavonoid dikenal mempunyai aktivitas antioksidan dan mempunyai kemampuan mengikat logam. Aktivitas antioksisan flavonoid meningkat dengan bertambahnya grup hidroksi.
Polifenol diproduksi sebagai hasil metabolit sekunder tanaman tinggi. Polifenol tanaman dapat dibagi dalam dua kelompok besar yaitu proantosianidin dan poliester berdasarkan asam galik dan atau asam heksahidroksidifenik dan turunan-turunannya.
Polifenol teh hijau merupakan kelas flavanol yang mempunyai komponen C15. Turunanya di dibentuk dari dua inti fenolik yang dihubungkan dengan tiga unit karbon pada posisi 2, 3 dan 4. Struktur flavanol dari katekin (3,3’,4’,5,7-pentahidroksiflavan) mengandung dua atom karbon asimetrik pada C2 dan C3. Polifenol teh hijau dapat dengan mudah diekstrak dengan etil asetat menghasilkan (+)-katekin disingkat menjadi C, (-)-epikatekin (EC), (-)-galokatekin (GC), (-)-epigalokatekin (EGC), (-)-epikatekin galat (ECG), (-)-galokatekin galat (GC), dan (-)-epigalokatekin galat (EGCG). Katekin mendominasi sekitar 20% bobot kering teh merupakan substansi utama yang menyebabkan teh memenuhi persyaratan sebagai minuman fungsional. Kadar senyawa itu lebih banyak pada tanaman teh Camellia sinensis varietas assamica daripada Camellia sinensis varietas sinensis. Teh hijau Indonesia merupakan produk unik karena diolah dari pucuk daun teh Camellia sinensis varietas assamica. Karena keunikan inilah, teh hijau Indonesia lebih potensial dibandingkan dengan teh hijau Cina atau Jepang yang berbahan baku Camellia sinensis varietas sinensis. Bahkan, teh hitam Indonesia pun mempunyai potensi yang lebih tinggi daripada teh hijau Cina maupun Jepang.

Manfaat Teh Hijau Camellia Sinensis Dan Pengolahannya

Katekin teh mengalami banyak perubahan kimia seperti oksidasi dan epimerisasi selama proses pengolahan dan penyeduhan. Epimerisasi katekin salah satu reaksi terpenting dalam pengolahan teh hijau.
Masing-masing katekin mengalami epimerisasi dari struktur epistruktur menjadi nonepistruktur. Pada proses penyeduhan, epimerisasi berlangsung lebih mudah pada air ledeng daripada air murni. Teh hijau yang diseduh dengan air murni terepimerisasi pada suhu 80oC; air ledeng, epimerisasi terjadi pada suhu 40oC. Katekin teh stabil dalam air pada suhu kamar. Katekin terdegradasi sebesar 20% ketika dipanaskan pada suhu 98oC selama 20 menit. Saat dipanaskan dalam autoclave pada suhu 120oC, terjadi epimerisasi dari (-)- EGCG menjadi (-)-GCG dan katekin terdegradasi sebesar 24%. Selanjutnya katekin terdegradasi sampai dengan 50% ketika pemanasan berlangsung selama 2 jam. Pepatah kuno yang mengatakan minum teh setiap hari akan mengurangi kunjungan Anda ke dokter, ada benarnya juga. Jadikan minum teh (tanpa gula) sebagai gaya hidup. Dengan rutin mengkonsumsi pangan kaya antioksidan seperti teh dan rosela beragam penyakit pun tercegah, termasuk pikun.
Banyak lansia mengeluh mudah sekali lupa. Itu gejala awal kepikunan. Pikun atau alzheimer menyebabkan kemunduran kemampuan intelektual, gangguan memori, sulit menyebut nama orang atau benda, tidak mampu mengenali sesuatu, emosi kepribadian, dan perawatan diri. Radikal bebas menjadi salah satu pemicu gangguan saraf otak dan memicu stroke serta penurunan daya ingat. Asosiasi Alzheimer Amerika memperkirakan saat ini 5,1-juta penduduk Amerika mengidap alzheimer dan terus meningkat 11-juta sampai 16-juta orang pada 2050.
Load disqus comments

0 komentar